Breaking

LightBlog

Tuesday, April 15, 2025

Bisa Bawa Botol Air Mineral ke Pesawat? Ini Jawabannya!

Ketika Anda akan menggunakan kendaraan publik, penting untuk mengamati ketentuan yang ada. Tiap jenis angkutan bisa punya peraturan khusus masing-masing, terutama berkaitan dengan ragam benda yang boleh disertakan oleh para penumpang.

Sebagai orang yang akan naik pesawat, Anda harus memeriksa bahwa bagasi Anda sesuai dengan regulasi agar tak diambil. Kendaraan terbang ini merupakan jenis transportasi publik yang menerapkan standar dan pengawasan ketat untuk para penumpangnya.

Banyak sekali daftar benda yang diperbolehkan untuk dibawa bersama sejumlah kondisi dan peraturan, termasuk juga beberapa larangan terhadap barang-barang tertentu. Sampai pada akhirnya, meski air minum merupakan keperluan pokok, tetapi masih diatur pula dalam aturannya.

Apakah benar bisa membawa botol minuman air ke dalam pesawat? Untuk informasi lebih lanjut, silakan baca penjelasan berikut!

1. Terdapat pembatasan volume yang diizinkan

Penumpang diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam pesawat, termasuk air mineral. Melansir laman resmi International Air Transport Association (IATA), bahan berbentuk cair, aerosol, maupun gel yang diizinkan untuk dibawa oleh penumpang ke kabin pesawat adalah sebesar maksimum 100 mililiter (ml) atau setara dengan 3 ons per paket demi pertimbangan keselamatan. Tambahan pula, semua cairan tersebut wajib dimasukkan ke dalam kantong plastik yang kedap dan jernih.

Menurut pernyataan itu, para penumpang diperbolehkan untuk menggendong larutan, semprotan, serta gel yang masing-masing harus dimasukkan ke dalam wadah terpisah dengan kapasitas paling banyak 100 ml saja. Sementara itu, batasan agregat yang dapat disimpan di area kabin pesawat umumnya adalah sekitar 1 liter atau sama dengan isi dari sepuluh wadah ukuran 100 ml.

Air minum masuk ke dalam jenis cairan yang diizinken untuk dibawa dengan kuota terbatas. Tetapi, sebaiknya Anda mengecek lagi aturan spesifik dari masing-masing maskapai penerbangan. Untuk penerbangan lokal biasanya kurang ketat, asal botol atau tempat minuman tersebut sudah ditutup erat, tetap utuh, serta tak bocor saat proses penerbangan dilakukan.

Aturan ini mungkin menjadi lebih kaku ketika Anda terbang secara internasional. Beberapa maskapai bahkan dapat melarang penumpang untuk membawa botol minuman air. Meski demikian, biasanya mereka menyediakan meals on board yang dapat Anda savor saat terbang.

2. Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu di bandara sebelum membeli.

Jika Anda cemas tentang larangan membawa botol air minum ke dalam kabin pesawat, solusinya adalah dengan membeli di sisi lain dari gerbang pengamanan. Air minuman yang telah terbuka ataupun sudah dikonsumsi sebelum tahap pemeriksaan keselamatan tersebut tak dapat dimasukkan. Sebaiknya habiskan atau buang saja jika ada.

Anda dapat membeli air mineral di zona keberangkatan atau zona menunggu sebelumnya. boarding Untuk di bawa ke pesawat. Ada berbagai macam opsi yang tersedia. tenant atau vending machine Yang berjualan air mineral berkemas.

Walau biasanya diizinkan untuk dibawa ke dalam kabin pesawat tanpa batasan ukuran, disarankan agar tidak menggunakannya dengan kapasitas melebihi 1 liter.

3. Sediakan sebuah botol kosong yang dapat digunakan kembali dan di isi ulang.

Agar lebih irit biaya, bawalah botol kosong yang nantinya bisa Anda isi kembali sendiri setelah melalui proses pengecekan keamanan. Umumnya terdapat fasilitas pengisian air minum di dalam area terminal bandara.

Ketika Anda telah masuk ke dalam kokpit pesawat, minuman ringan yang Anda bawa sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam loker bagasi di atap kabin. Sebaliknya, letakkanlah di samping tempat duduk Anda, misalnya pada meja fleksibel kursi atau saklar di hadapan Anda. Ini bertujuan agar cairan tersebut tidak tumpah dan menetes selama penerbangan.

Secara keseluruhan, Anda diperbolehkan untuk membawa air mineral ke dalam kabin ataupun bagasi terdaftar di pesawat. Tetapi, pastikan juga memperhatikan ketentuan masing-masing maskapai penerbangannya, oke.

No comments:

Post a Comment

LightBlog